Wednesday, December 21, 2011

Posted by Unknown | File under : ,
Lichen nitidus adalah suatu kondisi kulit yang langka yang biasanya muncul sebagai benjolan berkilau kecil, sewarna dengan kulit, dan muncul pada permukaan kulit. Lichen nitidus merupakan hasil dari aktivitas inflamasi abnormal pada sel-sel kulit, namun penyebab peradangan tidak diketahui.

http://www.dermapics.com/lichennitidus-s2.jpg

Meskipun lichen nitidus dapat terjadi pada siapa saja, namun biasanya berkembang pada anak-anak dan remaja. Lichen nitidus jarang menyebabkan ketidaknyamanan dan biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan.
http://www.aafp.org/afp/2005/0115/afp20050115p343-uf1.jpg

Lichen nitidus bukanlah suatu bentuk kanker, tidak meningkatkan risiko kanker kulit, dan bukan merupakan penyakit menular yang dapat menyebar ke orang lain.

Penyebab

Penyebab dari lichen nitidus tidak diketahui. Papula yang muncul adalah hasil dari peradangan yang dikendalikan oleh sel darah putih yang disebut limfosit T. Biasanya, sel-sel tersebut aktif di lokasi penyakit atau cedera.

Dokter dan peneliti tidak tahu apa yang mendorong limfosit T harus diaktifkan dalam kasus lichen nitidus. Karena lichen nitidus jarang, sebagian besar informasi tentang gangguan ini diketahui dari kasus individu atau penelitian kecil, bukan dari penelitian besar, yang umumnya terdapat bukti yang lebih kuat. Oleh karena itu, hubungan mungkin diamati antara lichen nitidus dan penyakit lainnya kurang dipahami dengan baik.
http://www.mayoclinic.com/images/image_popup/mcdc7_lichennitidus.jpg

Laporan dari kasus-kasus individu dan penelitian kecil telah menemukan lichen nitidus biasanya terkait dengan:

1. Lichen planus
Kondisi peradangan biasanya ditandai dengan bercak merah atau ungu, datar, benjolan gatal pada kulit atau bercak putih berenda pada selaput lendir mulut.

2. Dermatitis atopik (eksim)
Suatu kondisi peradangan kulit biasanya ditandai dengan kering, gatal, ruam pada wajah, di dalam siku, belakang lutut, serta pada tangan dan kaki.

3. Penyakit Crohn
Radang pada lapisan saluran pencernaan, yang dapat menyebabkan sakit perut, diare parah, dan malnutrisi.

4. Juvenile rheumatoid arthritis
Penyakit peradangan yang menyebabkan nyeri sendi terus-menerus, pembengkakan, dan kekakuan.

5. Tuberkulosis
Merupakan penyakit menular yang paling sering mempengaruhi paru-paru.

http://www.justanswer.com/uploads/Mediotic1/2008-04-02_220455_lichenplanus7.jpg

Gejala

Lichen nitidus muncul sebagai benjolan berkilau (papula) dalam kelompok kecil. Karakteristik papula tersebut meliputi:

1. Ukuran
Pinpoint hingga pinhead

2. Bentuk
a. Rata
b. Bulat

3. Warna
a. Biasanya sama dengan warna kulit normal
b. Kadang-kadang sedikit merah muda pada orang dengan kulit lebih terang
c. Kadang-kadang lebih terang dari warna kulit normal pada orang dengan kulit lebih gelap

4. Lokasi
a. Dada dan perut
b. Lengan
c. Batang penis
d. Kulit sekitar alat kelamin
e. Jarang di telapak tangan, telapak kaki, membran mukosa, dan kuku

http://www.dermis.net/bilder/CD021/550px/img0081.jpg

Pengobatan

Bagi kebanyakan orang, lichen nitidus berlangsung selama beberapa bulan sampai satu tahun. Kondisi tersebut biasanya akan hilang sendiri tanpa pengobatan. Setelah sembuh total, penampilan kulit biasanya normal dengan tidak ada jaringan parut atau perubahan permanen pada warna kulit.

Jika lichen nitidus menyebabkan gatal atau jika memiliki kekhawatiran tentang penampilan, maka dokter mungkin meresepkan salah satu terapi berikut:

1. Kortikosteroid
Kortikosteroid dapat mengurangi peradangan yang terkait dengan lichen nitidus. Efek samping bervariasi tergantung pada apakah digunakan sebagai salep yang diterapkan secara langsung ke kulit (topikal) atau diminum sebagai pil (oral).

Penggunaan jangka panjang kortikosteroid topikal dapat menyebabkan penipisan kulit, yang mengurangi efek pengobatan dan masalah kulit lainnya. Penggunaan jangka panjang kortikosteroid oral dapat menyebabkan melemahnya tulang (osteoporosis), diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

2. Retinoid
Retinoid adalah versi sintetis dari vitamin A yang dapat menjadi pengobatan topikal atau oral. Pengobatan topikal tidak menimbulkan efek samping yang terkait dengan kortikosteroid, tetapi dapat mengiritasi kulit.

Karena retinoid topikal dan oral dapat menyebabkan cacat lahir, tidak boleh digunakan oleh wanita yang sedang hamil atau berencana untuk hamil dalam waktu dekat. Dokter dapat menyarankan tentang tindakan pencegahan yang diperlukan.

3. Antihistamin
Antihistamin bertindak terhadap protein yang disebut histamin yang terlibat dalam kegiatan inflamasi. Antihistamin oral atau topikal dapat meredakan rasa gatal yang berhubungan dengan lichen nitidus.

4. Fototerapi
Merupakan jenis terapi cahaya, dapat membantu membersihkan lichen nitidus. Terapi ini menggunakan sinar ultraviolet A (UVA), yang menembus jauh ke dalam kulit. Terapi ini biasanya digunakan dalam kombinasi dengan psoralen oral atau topikal.

Obat tersebut dapat membuat kulit lebih sensitif terhadap sinar UVA. Efek samping jangka pendek dari terapi ini dapat mencakup mual, sakit kepala, dan gatal-gatal.

Untuk menghindari sunburns, maka harus berhati-hati untuk menghindari paparan sinar matahari selama beberapa hari setelah mengambil psoralen. Juga, harus memakai kacamata khusus yang menyerap UVA selama beberapa hari untuk melindungi mata.

http://www.dartmouth.edu/~thabif/weeklyclinic073001/Images/08LichenNitidus2.jpg





sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/21/071900/1796059/770/lichen-nitidus-benjolan-kecil-sewarna-kulit-yang-langka?l1102755

0 comments:

Post a Comment