Dibandingkan polusi udara karena debu dan asap kendaraan bermotor, polusi asap ganja dan serbuk narkoba tentu sangat kecil. Namun menurut penelitian, cemaran zat-zat terlarang ini memicu kanker maupun perubahan perilaku pada manusia.
Para ilmuwan dari Athmospheric Pollution Research di Roma menemukan, puluhan tempat di Italia memiliki udara yang tidak cuma tercemar asap kendaraan bermotor tetapi juga oleh zat-zat terlarang. Sumber pencemaran terutama adalah ganja dan kokain.
Berdasarkan statistik yang dihimpun para peneliti tersebut, pencemaran asap ganja dan serbuk kokain juga berhubungan dengan status kesehatan masyarakat di sekitarnya. Serbuk kokain dikaitkan dengan risiko kanker, sementara ganja berhubungan dengan kesehatan mental.
Tim peneliti yang diketuai oleh Angelo Cecinato mengaku sangat berhati-hati untuk menarik kesimpulan, mengingat efek psikoaktif dari beberapa zat seperti ganja masih diperdebatkan. Meski ada kaitan, peneliti masih belum berani menyimpulkan adanya hubungan sebab akibat.
Meski begitu, para peneliti yang lain menyambut baik temuan tersebut karena bisa menjadi pertimbangan dalam mengendalikan pencemaran udara. Karena itu, dukungan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terus berdatangan dari banyak kalangan.
"Para peneliti menemukan ada kaitan, tidak ada salahnya ditelusuri lebih lanjut. Perokok pasif awalnya juga tidak dianggap berbahaya, tetapi sekarang bisa dibuktikan bahayanya," kata Wilson Compton dari National Institute on Drug Abuse seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (21/12/2011).
Kalaupun tidak terbukti berhubungan dengan risiko kesehatan pada masyarakat umum, paling tidak penelitian ini membuktikan bahwa cemaran zat-zat berbahaya bisa dideteksi di udara. Oleh kepolisian, temuan ini bisa dipakai untuk mendeteksi titik-titik rawan penyalahgunaan narkoba.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/21/094859/1796161/763/asap-ganja-dan-serbuk-narkoba-mulai-mencemari-udara?l1101755
Para ilmuwan dari Athmospheric Pollution Research di Roma menemukan, puluhan tempat di Italia memiliki udara yang tidak cuma tercemar asap kendaraan bermotor tetapi juga oleh zat-zat terlarang. Sumber pencemaran terutama adalah ganja dan kokain.
Tim peneliti yang diketuai oleh Angelo Cecinato mengaku sangat berhati-hati untuk menarik kesimpulan, mengingat efek psikoaktif dari beberapa zat seperti ganja masih diperdebatkan. Meski ada kaitan, peneliti masih belum berani menyimpulkan adanya hubungan sebab akibat.
Meski begitu, para peneliti yang lain menyambut baik temuan tersebut karena bisa menjadi pertimbangan dalam mengendalikan pencemaran udara. Karena itu, dukungan untuk melakukan penelitian lebih lanjut terus berdatangan dari banyak kalangan.
"Para peneliti menemukan ada kaitan, tidak ada salahnya ditelusuri lebih lanjut. Perokok pasif awalnya juga tidak dianggap berbahaya, tetapi sekarang bisa dibuktikan bahayanya," kata Wilson Compton dari National Institute on Drug Abuse seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (21/12/2011).
Kalaupun tidak terbukti berhubungan dengan risiko kesehatan pada masyarakat umum, paling tidak penelitian ini membuktikan bahwa cemaran zat-zat berbahaya bisa dideteksi di udara. Oleh kepolisian, temuan ini bisa dipakai untuk mendeteksi titik-titik rawan penyalahgunaan narkoba.
sumber :http://www.detikhealth.com/read/2011/12/21/094859/1796161/763/asap-ganja-dan-serbuk-narkoba-mulai-mencemari-udara?l1101755
0 comments:
Post a Comment